Beranda | Artikel
Kitab Tauhid (4)
Jumat, 6 Januari 2012

Oleh: Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah

Takut Terjerumus Syirik

Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia akan mengampuni dosa di bawah tingkatan syirik bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. an-Nisaa’: 116)

al-Khalil (Kekasih Allah, Ibrahim) ‘alaihis salam berkata (yang artinya), “(Ya Allah) Jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari penyembahan kepada berhala.” (QS. Ibrahim: 35)

Di dalam sebuah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesuatu yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil.” Beliau pun ditanya apa maksudnya. Maka beliau menjawab, “Riya’.”

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati dalam keadaan berdoa kepada sesembahan selain Allah maka dia masuk Neraka.” (HR. Bukhari)

Dalam riwayat Muslim, dari Jabir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang bertemu Allah dalam keadaan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya niscaya dia masuk Surga. Barangsiapa yang mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya niscaya dia akan masuk Neraka.”

Pelajaran dari bab ini:

  1. Takut terjerumus syirik
  2. Riya’ termasuk syirik
  3. Riya’ itu termasuk syirik kecil
  4. Syirik kecil ini sangat dikhawatirkan menimpa orang-orang salih
  5. Dekatnya Surga dan Neraka
  6. Penggabungan kedekatan jarak antara keduanya (Surga dan Neraka) di dalam hadits yang sama
  7. Barangsiapa yang bertemu Allah dalam keadaan berbuat syirik maka dia masuk Neraka, meskipun dia adalah orang yang paling rajin beribadah
  8. Perkara yang sangat agung yaitu permintaan/doa al-Khalil (Nabi Ibrahim) demi keselamatan dirinya dan anak keturunannya agar terjaga dari penyembahan kepada berhala
  9. Ibrahim pun mempertimbangkan kondisi kebanyakan orang -yang bisa mengancam keselamatan dirinya- sebagaimana disebutkan dalam doanya (yang artinya), “Wahai Rabbku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia.” (QS. Ibrahim: 35)
  10. Di dalamnya terkandung tafsiran laa ilaaha illallaah, sebagaimana disebutkan oleh Bukhari
  11. Keutamaan orang yang selamat dari syirik


Artikel asli: http://abumushlih.com/kitab-tauhid-4.html/